IQNA

Ketua Eksekutif Pemerintah Afganistan:

Ekstremisme, Tidak Ada Tempat dalam Agama Suci Islam dan Budaya Afganistan

7:29 - February 03, 2015
Berita ID: 2800565
AFGANISTAN (IQNA) - Ketua Eksekutif Pemerintah Afganistan mengintroduksikan, moderasi sebagai konsep yang penuh nilai dan mengatakan, moderasi memiliki akar dalam ajaran-ajaran agama suci Islam, tatanan penciptaan dan literatur tanah kuno kami.

Dr. Abdullah Abdullah, Ketua Eksekutif Pemerintah Afganistan lewat pidatonya dalam konferensi Pengenalan Konsep Moderasi dan Mengkaji Karya-karya Negatif Ekstrem, dengan menjelaskan hal ini menegaskan, dasar-dasar ajaran Islam dalam semua area kehidupan berlandaskan moderasi dan senantiasa mencegah manusia dari keekstreman,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari AVA News.
Dia sangat mengecam kelanjutan pembunuhan dan radikalisme atas nama Islam dan menambahkan, sumber manakah yang telah mengeluarkan fatwa semacam ini, yang mana berdasarkan hal tersebut ratusan kaum muslimin tidak berdosa meninggal dan bersimbah darah.
Dr. Abdullah Abdullah menegaskan, pemerintah dan Persatuan Nasional Afganistan komitmen dengan penyelenggaraan perdamaian stabil dan keadilan di negara dan melanjutkan upaya-upaya dalam ranah ini.
Dia mengungkapkan harapan terlaksananya stabilitas dan perdamaian permanen di negara dan sirnanya insiden teror dan ekstremisme untuk selama-lamanya.
Hamid Karzai, Mantan Presiden Afganistan; Niamatullah Shahrani, Ketua Markas Moderasi Afghanistan dan Mohammad Akbari, salah seorang pemimpin Jihad dan Anggota Markas Moderasi Afganistan merupakan para penceramah lain dalam konferensi ini, yang menegaskan akan mengikuti ajaran-ajaran Islam terkait Moderatisme dan penafian ekstremisme.

2797140

Kunci-kunci: luar negri
captcha